MENGUBAH POLA PIKIR SISWA TENTANG SULITNYA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sebagian besar siswa beranggapan bahwa matematika sulit dan memiliki guru killer. Matematika itu kita yang menumbuhkannya sendiri bukan berdasarkan cerita orang, hanya saja "kesan" banyaknya dari hitungan-hitungan matematika, dan kita tidak mau mengenal bagaimana matematika itu sendiri.  Ada pepatah mengatakan "Tak kenal maka tak sayang"  kata-kata tersebut sangat tepat untuk anak-anak yang tidak menyukai matematika. Dengan mencoba mengenal matematika maka kita akan menyukainya. Sesuatu hal yang belum kita kenal belum tentu kita menyukainya maka cobalah untuk mengenalnya terlebih dahulu.
Kadang kita berpikir, “Kenapa kita harus membenci matematika?”  padahal matematika itu banyak manfaat dan berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, selalu ada dalam kehidupan manusia. Sudah sepatutnya persepsi tentang matematika itu sulit dan dibenci oleh anak haruslah diubah. Dengan peran orang tua yang mengajarkan tentang keseharian anak-anak tersebut yang berhubungan dengan matematika akan mengubah pola pikir si anak. Orang tua dapat memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya orang tua belanja di pasar, karena belanja erat kaitannya dengan matematika. 
Adapun Faktor yang mungkin membuat anak tidak menyukai Matematika :
ü Faktor guru
Guru memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan lebih tepatnya pengajaran, Penguasaan materi yang dicapai siswa tentu saja sangat tergantung pada guru.  Bagaimana cara guru menyampaikan materi ke siswa itu penting, bagaimana cara guru menggunakan model yang tepat ketika guru mengajar merupakan faktor yang penting.
ü Perilaku guru
Jaman dulu guru matematika identik dengan galak karena beliau-beliau suka menghukum siswa jika mereka tidak mengerjakan soal. Hukuman tersebut juga lebih bersifat fisik, misalnya berdiri di depan kelas dengan satu kaki atau dipukul dengan penggaris. Tentu saja mungkin jaman sekarang tidak ditemui model hukuman seperti itu  tetapi kesan guru galak sudah menyatu dengan Matematika. 
ü Faktor siswa itu sendiri
Banyak siswa yang sudah terbujuk legenda turun temurun kalau matematika itu sulit dan gurunya menyebalkan. Legenda itu  benar-benar telah mensugesti siswa sehingga mereka cenderung kalah sebelum bertanding. Siswa cenderung terlanjur berpikir matematika sulit sebelum mereka benar-benar mencoba Matematika. Sepertinya motivasi siswa untuk menaklukkan Matematika masih rendah, siswa baru susah payah belajar Matematika setelah pemerintah menetapkan standar minimal kelulusan. Salah satu motivasi yang besar adalah dari keluarga atau Orang tua. Orang tua bisa menasihati si anak dan memberikan pondasi utama si anak pada masa kecil atau menginjak usia PAUD. Dengan bimbingan orang tua motivasi tersebut akan timbul dengan sendirinya.
Harapannya guru harus lebih inovatif dan lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tersebut memiliki rasa minat dan suka kepada setiap pelajaran terutama matematika. Dengan adanya rasa minat tersebut maka siswa tidak akan pernah lagi berpendapat bahwa matematika itu sulit. Sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin belajar yang tinggi. Dengan merubah pola pikir siswa itu penting dengan berbagai macam cara dan gaya si guru mengajar.





Komentar