PENYEBAB DAN CARA MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL PADA MATERI INTEGRAL




Integral merupakan salah satu bagian dari matematika. Integral adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika, dan bersama dengan inversnya. Diferensiasi adalah satu dari dua operasi utama dalam kalkulus. Integral dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi.  ∫ {\displaystyle \i. Integral diperlukan untuk menghitung luas atau volume benda yang tidak beraturan. Misalkan saat kita akan menghitung luas atau volume benda tak beraturan seperti menghitung luas ladang, menghitung volume guci, menghitung volume vas bunga, dan benda tak beraturan lain. Caranya kita perlu mengetahui fungsi dari benda-benda tersebut dan menggunakan batas-batas tertentu dan kita dapat menentukan luas atau volume benda yang diinginkan.
            Walaupun integral memiliki banyak manfaat pada kenyataanya banyak siswa kesulitan untuk menyelesaikan soal integral,, itu dikarenakan oleh:

1.      Faktor Internal
a.       Daya ingat rendah
b.      Kebiasaan Belajar/Rutinitas, dengan yang terjadi  setiap harinya akan membentuk pola pikir yang  berbeda dengan anak yang dibiarkan begitu saja (belajarnya tidak rutin).
c.       Tingkat Kecerdasan (inteligensi), Secara umum seseorang dengan tingkat kecerdasannya tinggi dapat mudah menerima apa yang diberikan kepadanya. Sedangkan, yang inteligensinya rendah cenderung lebih lambat menerima (kesulitan menangkap materi yang diberikan).
d.       Minat, Seseorang yang mempunyai bakat dan minat terhadap sesuatu tentu lebih mudah dalam mempelajarinya. Berbeda dengan seseorang yang belajar karena paksaan dari orang lain atau salah mengambil jurusan tentu akan kesulitan dalam belajar.
e.       Emosi (Perasaan), Dengan emosi seseorang dapat merasakan cinta, kasih saying, benci, aman, cemburu, rasa takut, dan semangat. Emosi itulah yang membantu mempercepat atu memperlambat proses belajar.
f.       Motivasi atau cita-cita, Motivasi yang tinggi tercermin dari dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai kesuksesan walaupun berbagai kesulitan menghadang.Ia akan tetap belajar meskipun sulit demi meraih apa yang menjadi tujuannya.
g.      Sikap atau Perilaku, Dalam kondisi dan perilaku yang terganggu anak tidak akan tumbuh dan berkembangan dengan optimal, ia akan mengalami berbagai hambatan dalam tumbuh kembangnya seperti gangguan perkembangan fisik, bidang akademis, atau dalam interaksi sosial dengan lingkungannya.hal itulah yang menjadi penyebab kesulitan belajar.
h.      Konsentrasi Belajar, Anak dengan konsentrasi tinggi untuk belahjar akan tetap belajar meskipun ada gangguan (kebisingan), namun sebaliknya jika seseorang tidak bisa memiliki konsentrasi untuk belajar, hal yang mudah pun akan terasa sulit untuk dipelajari, apalagi pelajaran yang sulit.
i.        Rasa Percaya Diri, Jika tidak ada rasa percaya diri bahwa dia bisa, maka dia tidak bisa. Pelajaran sesulit apapun jika dia yakin bisa, maka dia akan bisa menyelesaikannya.
j.        Kematangan atau Kesiapan, Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi, kesediaan itu muncul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

2.      Faktor eksternal
Faktor eksternal (faktor  yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar anak)  meliputi antara lain:


  • faktor keluarga, keluarga adalah lingkungan pertama yang paling berpengaruh pada kehidupan anak sebelum kondisi di sekitar anak (masyarakat dan sekolah). faktor keluarga yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak antara lain: cara mendidik anak, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan.

  • faktor sekolah, merupakan tempat balajar anak setelah keluarga dan masyarakat sekitar. faktor sekolah yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak antara lain: guru, metode mengajar, instrument/fasilitas, kurikulum sekolah, relasi guru dengan anak, relasi antaranak, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu, standar pelajaran, kabijakan penilaian keadaan gedung, dan tugas rumah.

  • faktor masyarakat, yaitu selain dalam keluarga dan sekolah, anak juga berinteraksi dengan lingkungan masyarakat. faktor masyarakat yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan atau hasil belajar pada anak antara lain: kegiatan anak dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat.

Dengan mengetahui penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal integral maka dapat mengatasinya dengan cara :

  1. Mengajarkan kemampuan pembelajaran untuk belajar, karena sebagian siswa dengan kesulitan belajar tidak memiliki strategi yang baik untuk belajar. Contohnya siswa dapat diajarkan membuat catatan  untuk mempermudah siswa dalam belajar
  2. Siswa dengan kesulitan belajar memiliki keterbatasan tidak sanggup mengerjakan tugas atau belajar dalam jangka waktu panjang. Sehingga guru disarankan untuk memberikan tugas yang singkat dan konkret yang langsung diberi nilai atau bisa dikatak dengan umpan balik.
  3. Menggunakan strategi pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pelajaran. Siswa dengan kesulitan belajar cenderung berkinerja lebih baik jika mereka terlibat secara aktif dalam pelajaran. Guru dapat menggunakan metode kooperatif dan proyek praktis. Cara mengatasi kesulitan belajar dengan melibatkan siswa ini memerlukan kesabaran dan keuletan guru

Komentar